Top 3 Ad
Bottom 3 Ads
Video Completion Funnel
Ad Creative Performance
| Ad Name | Status | Spend | Impressions | Reach | Video View | Clicks | Cost Per Click | Link Click | Image | Title | Total Reaction | Total Comment | Total Shares | Description | Created At | Last Update |
|---|
Riset Konten
A. Analisis Audiens
-
Target Market: Kelas menengah bawah, PNS, karyawan swasta dengan gaji < Rp14jt, keluarga muda.
-
Kebutuhan
-
Punya rumah sendiri agar tidak terus mengontrak atau tinggal dengan orang tua.
-
Cicilan bulanan yang ringan dan sesuai kemampuan gaji.
-
DP rumah yang rendah, bahkan idealnya 0%.
-
Lokasi strategis, dekat tempat kerja atau akses tol/transportasi umum.
-
Legalitas aman, sertifikat SHM/HGB & developer terpercaya.
-
Proses KPR yang mudah, tanpa harus banyak syarat.
-
Bisa KPR meski gaji pas-pasan atau tidak punya slip gaji (non-bankable).
-
Lingkungan yang aman dan nyaman untuk keluarga atau anak-anak.
-
Fasilitas umum yang memadai, seperti sekolah, pasar, tempat ibadah.
-
Investasi properti dengan modal kecil dan potensi naik nilai tinggi.
-
Rumah siap huni agar bisa langsung ditempati setelah akad.
-
Fleksibel bayar booking fee / DP (cicil atau lunas di belakang).
-
Dekat dengan orang tua atau keluarga besar.
-
Dukungan admin/developer dalam pengurusan berkas KPR.
-
Rumah subsidi tapi desain tetap modern dan nyaman.
-
Akses ke layanan publik (puskesmas, kantor, dll.)
-
Ada taman, tempat bermain, atau fasilitas anak.
-
Promo-promo menarik (gratis biaya AJB, gratis biaya KPR, dll.)
-
Info jelas dan transparan soal total biaya & proses.
-
-
Pain Point
-
Harga rumah makin naik, sulit terjangkau gaji saat ini.
-
Frustrasi Finansial - "5 tahun ngontrak = 120 juta hangus tanpa aset".
-
Susah dapat rumah layak dengan budget terbatas.
-
Takut KPR ditolak bank karena gaji kecil / tidak bankable.
-
Belum punya slip gaji tetap / kerja freelance.
-
DP rumah mahal, harus nabung bertahun-tahun dulu.
-
Bingung mulai dari mana (belum paham proses KPR).
-
Takut ketipu developer abal-abal.
-
Khawatir cicilan memberatkan di kemudian hari.
-
Proses administrasi rumit dan buang waktu.
-
Lokasi rumah murah biasanya jauh & sepi.
-
Rumah subsidi sering identik dengan kualitas rendah.
-
Sulit akses kendaraan umum ke tempat kerja.
-
Sudah daftar KPR tapi prosesnya lama & tidak jelas.
-
Tidak tahu ada program subsidi pemerintah yang bisa dimanfaatkan.
-
Lingkungan perumahan sering dianggap "kurang elit".
-
Takut ambil cicilan karena masih banyak pengeluaran lain (anak, orang tua, dsb).
-
Tak punya dana darurat kalau nanti tidak bisa bayar cicilan.
-
Takut rumah tidak selesai dibangun (developer gagal).
-
Tidak tahu mana perumahan yang legal dan aman.
-
Struktur Konten Efektif
B. Hook
-
Question Hook
(Memancing rasa ingin tahu dengan pertanyaan provokatif)
๐น "Gaji Rp5 juta bisa punya rumah? Ini caranya!"
๐น "Tanpa BI Checking, bisa dapat KPR subsidi. Gimana caranya?" -
Problem-Agitation Hook
(Memperbesar pain point lalu beri solusi)
๐น "Sudah 3 tahun ngontrak, gaji habis buat bayar kos? Stop buang uang โ DP rumah subsidi mulai Rp1 juta!"
๐น "Takut ditolak bank? Program ini khusus untuk karyawan kontrak!" -
Statistic Hook
(Gunakan data untuk membangun kredibilitas)
๐น "90% pemuda tidak tahu: rumah subsidi bisa jadi investasi dengan ROI 15% per tahun!"
๐น *"Hanya 2% kuota tersisa di area Bekasi โ cek eligibility-mu sekarang!"*
๐น "Takut ditolak bank? Program ini khusus untuk karyawan kontrak!" -
Story Hook
(Bangun empati dengan cerita nyata)
๐น "Dari ngekos di Jakarta Selatan, kini Andi punya rumah subsidi sendiri. Begini ceritanya..."
๐น "Single? Ini alasan Sarah beli rumah subsidi sebagai investasi pertama!" -
Curiosity Gap Hook
(Berikan info tidak lengkap untuk dorong klik)
๐น "Developer tidak mau bocorin trik ini biar KPR-mu cepat disetujui..."
๐น "3 kesalahan fatal saat ajukan rumah subsidi โ nomor 2 sering diabaikan!" -
Urgency Hook
(Buat rasa takut kehilangan/terbatas)
๐น "Kuota FLPP 2024 hampir penuh! Daftar sebelum 30 September!"
๐น "Promo DP 0% hanya untuk 10 pendaftar pertama!" -
How-To Hook
(Langsung kasih solusi praktis)
๐น "Cara hitung angsuran rumah subsidi hanya pakai kalkulator HP!"
๐น "5 dokumen wajib untuk KPR subsidi, siapkan dalam 1 hari!"
C. Pyschology Triggers
-
Loss Aversion
(mengacu pada kenyataan bahwa seseorang akan cenderung lebih sensitif terhadap kerugian dari pada keuntungan)
๐น "5 tahun ngontrak = 120 juta hangus tanpa aset"
๐น "Tetangga beli rumah 2019 harga 300 juta, sekarang 500 juta. Anda rugi 200 juta karena terlambat"
๐น "Setiap bulan delay = 2 juta uang kontrak terbuang sia-sia" -
Scarcity (Kelangkaan)
(Orang cenderung bereaksi cepat kalau merasa sesuatu akan segera habis)
๐น โUnit terbatas! Sisa 3 rumah siap huni bulan ini.โ
๐น โKuota subsidi tahun ini hampir habis!โ
๐น "Anggaran subsidi 2025 tinggal 40%, habis = program stop"
๐น "Lokasi Bekasi: sisa 23 unit dari 150 unit"
๐น "Program berakhir 31 Agustus 2025" -
Social Proof
(fenomena psikologis di mana orang cenderung mengikuti tindakan dan keputusan orang lain, terutama dalam situasi yang tidak pasti atau ambigu)
๐น "Sudah 1.257 keluarga dapat rumah melalui program ini!"
๐น "Tetangga beli rumah 2019 harga 300 juta, sekarang 500 juta. Anda rugi 200 juta karena terlambat"
๐น "Setiap bulan delay = 2 juta uang kontrak terbuang sia-sia" -
Anchoring Bias
(kecenderungan kognitif di mana seseorang terlalu mengandalkan informasi pertama yang mereka terima (jangkar) saat membuat keputusan.)
๐น "Harga market 500 juta โ Dengan subsidi 350 juta (hemat 150 juta!)"
๐น "KPR bank biasa: cicilan 4.2 juta/bulan โ Program subsidi: 1.1 juta/bulan"
๐น "DP normal 100 juta โ DP subsidi cuma 5 juta" -
Fear of Missing Out (FOMO)
(Takut tertinggal dari yang lain.)
๐น โTeman kamu sudah akad rumah pertama, kamu kapan?โ
๐น โSetiap minggu, selalu ada 5 unit sold out. Jangan sampai kamu ketinggalan.โ - Contrast Principle
- Authority
- Present Bias
- Hope
- Reciprocity
- Belonging
- Pride
- Curiosity
Tier 1: Triggers Paling Powerfull โญโญโญโญโญ
TIER 2: Triggers Cukup Efektif โญโญโญโญ
TIER 3: Triggers Supporting โญโญโญ
D. Golden Hour
Periode: s/d
Sumber Data: Data trafik dari satu bulan sebelumnya